readbud - get paid to read and rate articles

Recent post

Tuesday, November 02, 2010

Standarisasi Jaringan Nirkabel

IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)

      IEEE adalah pembuat standar utama bagi sebagian besar produk yang berkaitan dengan teknologi informasi di Amerika Serikat. IEEE menciptakan standar-standarnya di dalam batas undang-undang yang dibuat oleh FCC. IEEE menetapkan banyak standar teknologi seperti Public Key Cryptography (IEEE 1363), FireWire (IEEE 1394), Ethernet (IEEE 802.3) dan Wireles LANs (IEEE 802.11).
Salah satu misi IEEE adalah membuat standar bagi operasi LAN nirkabel sesuai peraturan dan regulasi FCC. Berikut ini adalah empat standar utama IEEE untuk LAN nirkabel yang sedang digunakan :
1.802.11
2.802.11b
3.802.11a
4.802.11g

IEEE 802.11
Standar 802.11 adalah standar pertama yang mengatur operasi LAN nirkabel. Standar ini berisi semua teknologi transmisi yang ada, termasuk Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS), dan inframerah.
Pangsa pasar LAN nirkabel inframerah cukup kecil dan teknologinya sangat terbatas karena fungsinya.
Standar 802.11 mengatur system DSSS yang hanya beroperasi pada 1 Mbps dan 2 Mbps. Jika system DSSS beroperasi pada kecepatan data yang lain, seperti 1 Mbps, 2 Mbps, dan 11 Mbps, maka masih dapat dikategorikan sebagai suatu system yang cocok dengan 802.11. Namun, jika system itu beroperasi pada kecepatan selain 1 atau 2 Mbps, meskipun system itu cocok dengan standar 802.11 karena kemampuannya untuk bekerja pada 1 dan 2 Mbps, maka tidak dapat beroperasi pada sebuah mode yang cocok dengan 802.11 dan tidak dapat berkomunikasi dengan perangkat lain yang cocok dengan 802.11.
IEEE 802.11 adalah salah satu dari dua standar yang mengatur operasi lompatan frekuensi system-system LAN nirkabel. Jika seorang administrator LAN nirkabel menemui suatu system lompatan frekuensi maka mungkin systemnya mengikuti standar 802.11 atau OpenAir. Standar 802.11 mengatur penggunaan system FHSS pada 1 dan 2 Mbps. Ada banyak system FHSS di pasar yang memperluas fungsi ini dengan menawarkan mode proprietary yang beroperasi pada 3-10 Mbps. Sama seperti DSSS, jika system itu beroperasi pada kecepatan selain 1 dan 2 Mbps, ia tidak secara otomatis dapat berkomunikasi dengan perangkat lain yang cocok dengan 802.11.
Produk yang mengikuti standar 802.11 beroperasi secara ketat di dalam band ISM 2,4 GHz diantara 2,4000 dan 2,4835 GHz. Inframerah, yang juga tercakup oleh 802.11, merupakan sebuah teknologi ringat dan tidak termasuk dalam kategori band ISM 2,4 GHz.

IEEE 802.11b
Meskipun standar 802.11 sudah berhasil dalam membuat system DSSS serta FHSS bisa beroperasi bersama, teknologi itu telah keluar dari standar. Segera setelah persetujuan dan penggunaan 802.11, LAN nirkabel DSSS saling bertukar data pada kecepatan hingga 11 Mbps. Namun tanpa memiliki standar untuk membimbing pengoperasian perangkat semacam itu maka akan muncul masalah terkait dengan operasi dan penggunaan bersama. Manufaktur-manufaktur telah menghilangkan sebagian besar masalah penggunaan sehingga pekerjaan IEEE menjadi relatif mudah : menciptakan standar yang sesuai dengan operasi umum LAN nirkabel yang sudah ada di pasar. Bukan sesuatu yang tak lazim bagi standar-standar untuk mengikuti teknologi dalam cara seperti ini, terutama ketika teknologi berkembang secara cepat.
IEEE 802.11b, yang disebut High-Rate dan WiFi, mengatur system pengurutan langsung (DSSS) yang beroperasi pada 1 Mbps, 2 Mbps, 5.5 Mbps dan 11 Mbps. Standar 802.11b tidak mengatur setiap sytem FHSS, dan perangkat-perangkat yang mengikuti standar 802.11b juga memiliki default yang mengikuti standar 802.11, yang berarti mereka adalah kompatibel ke belakang dan mendukung sekaligus kecepatan data 2 dan 1 Mbps.Kompabilitas kebelakang sangat penting karena memungkinkan LAN nirkabel dapat di-upgrade tanpa harus membuang biaya untuk menggantikan perangkat inti. Fitur biaya rendah ini, ditambah dengan kecepatan data yang tinggi, telah membuat perangkat keras yang mengikuti standar 802.11b menjadi sangat populer.
Kecepatan data yang tinggi dari perangkat-perangkat yang mengikuti standar 802.11b merupakan hasil dari penggunaan teknik pengkodean berbeda. Meskipun system itu masih merupakan sebuah system pengurutan langsung, tetapi cara chips dikodekan (CCK bukan Barker Code) sesuai dengan informasi yang dimodulasi (QPSK at 2, 5.5, dan 11 Mbps dan BPSK at 1 Mbps) memungkinkan lebih besar data yang dapat ditransfer dalam waktu yang sama. Produk yang mengikuti standar 802.11b hanya beroperasi dalam band ISM 2,4 GHz diantara 2,4000 dan 2,4835 GHz.

IEEE 802.11a
Standar 802.11a mengatur operasi perangkat LAN nirkabel dalam band-band UNII 5 GHz. Operasi dalam band UNII otomatis membuat perangkat-perangkat yang mengikuti standar 802.11a tidak cocok dengan semua perangkat lain yang mengikuti seri standar 802.11. Alasan ketidak-cocokan ini sederhana : system-system yang menggunakan frekuensi 5 GHz tidak bisa berkomunikasi dengan system yang menggunakan frekuensi 2.4 GHz.
Dengan menggunakan band-band UNII, sebagian besar perangkat bisa mencapai kecepatan data 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48, 54 Mbps. Sebagian dari perangkat yang menggunakan band-band UNII telah mencapai kecepatan data 108 Mbps dengan menggunakan teknologi proprietary, seperti rate doubling. Kecepatan tertinggi dari sebagian perangkat ini merupakan hasil dari teknologi yang lebih baru yang tidak ditetapkan oleh standar 802.11a. IEEE 802.11a menentukan kecepatan data hanya 6, 12, dan 24 Mbps. Sebuah perangkat LAN nirkabel harus paling tidak mendukung kecepatan-kecepatan data ini dalam band-band UNII agar sesuai dengan standar 802.11a. Kecepatan data maksimum yang ditentukan dalam standar 802.11a adalah 54 Mbps.

IEEE 802.11g
Standar 802.11g menyediakan kecepatan maksimum yang sama dengan standar 802.11a, ditambah dengan kompabilitas ke belakang untuk perangkat-perangkat yang mengikuti standar 802.11b. Kompabilitas ini membuat pekerjaan upgrade LAN nirkabel menjadi sederhana dan tidak mahal.
IEEE 802.11g menetapkan operasi dalam band ISM 2,4 GHz. Untuk mencapai kecepatan data yang lebih tinggi seperti dalam 802.11a, perangkat-perangkat yang mengikut standar 802.11g memanfaatkan teknologi modulasi Orthogonal Frequensi Division Multipleking (OFDM). Perangkat ini secara otomatis dapat memindahkan modulasi agar bisa berkomunikasi dengan perangkat-perangkat yang lebih lambat yang mengikuti standar 802.11b dan 802.11. Mengingat semua kelebihan ini maka penggunaan 802.11g atas band 2,4 GHz yang dapat merupakan sebuah kelemahan.

No comments:

Post a Comment